Mortgage adalah sebuah instrumen hutang dimana pihak peminjam memberikan hak atas properti yang dimilikinya kepada pihak yang meminjamkan uang sampai pinjaman dibayar lunas. Dalam bahasa Indonesia mortgage disebut dengan hipotek. Biasanya hipotek dikaitkan dengan kepemilikan rumah dan sering digadang-gadang sebagai solusi untuk memiliki rumah idaman. Namun benarkah demikian?
Mortgage adalah Masalah yang Dianggap Sebagai Solusi
Sekarang ini masyarakat lebih mengenal istilah KPR daripada hipotek. Bahkan, mortgage atau hipotek cenderung asing di telinga masyarakat awam meskipun mereka sedang menggunakannya. Hipotek sudah dianggap sebagai solusi untuk memiliki rumah. Di zaman serba modern sekarang ini kemampuan masyarakat untuk memiliki rumah justru menurun. Terbukti dengan banyaknya orang yang memilih menggunakan hipotek ketimbang menabung untuk membeli rumah secara cash.
Harga rumah yang semakin mahal terutama di kota-kota besar menjadi alasan utama seseorang menggunakan hipotek. Mereka ingin segera memiliki rumah namun terganjal dengan minimnya dana. Akhirnya mencari pinjaman bank dengan jaminan rumah yang dibeli pun menjadi solusi. Jika ditinjau lebih dalam lagi sebenarnya mortgage tidak bisa dikatakan sebagai solusi.
-
Terjerat Hutang Jangka Panjang
Saat menggunakan hipotek maka secara tidak langsung Anda akan menandatangani perjanjian hutang jangka panjang yang bahkan bisa mencapai 20 tahun. Karena jumlah uang yang dipinjam tidak sedikit, maka pembayaran yang dilakukan secara berangsur pun membutuhkan waktu yang cukup lama. Belum lagi tambahan bunga yang harus ditutupi membuat beban angsuran bulanan semakin besar.
Memang terlihat mudah karena Anda bisa memiliki rumah tanpa harus melunasi semuanya, namun ketika angsuran berjalan Anda akan merasakan betapa sebuah hutang jangka panjang itu melelahkan. Terkadang Anda sudah membayar angsuran sekian tahun lamanya namun pokok hutang sedikit pun belum berkurang.
-
Beresiko Kehilangan Property
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, mortgage merupakan hutang yang disertai dengan jaminan. Rumah merupakan jaminan yang paling sering digunakan karena memang tujuan dari menggunakan hipotek oleh sebagian besar masyarakat adalah untuk bisa memiliki rumah.
Perlu diingat bahwa sekali Anda menggunakan hipotek maka Anda harus bersiap dengan segala resiko yang ada dimana yang terbesar adalah kehilangan rumah Anda. Meskipun Anda sudah membayar angsurannya hingga sekian tahun lamanya, rumah itu tetaplah milik pemberi kredit dimana hak sepenuhnya berada di tangan Bank. Jika terdapat masalah dalam pembayaran maka pemberi kredit tidak akan berpikir panjang untuk mengambil hak miliknya.
Sudah banyak kasus terjadi dimana penerima pinjaman tidak mampu menyelesaikan angsuran pembayaran sehingga mereka harus merelakan rumahnya diambil. Dalam hal ini Anda tidak hanya akan rugi kehilangan rumah tapi juga kehilangan puluhan juta uang yang sudah dibayarkan.
-
Dihantui Ancaman Debt Collector
Selama pembayaran angsuran berlangsung, maka selama itulah Anda berada di bawah ancaman debt collector. Setiap bulan Anda akan dihantui dengan jumlah uang yang harus dibayar karena Anda akan didatangi oleh debt collector apabila Anda menunggak pembayaran. Bayangkan betapa sengsaranya hidup dengan bayang-bayang penagih hutang. Tentunya akan lebih nyaman hidup di dalam rumah kontrakan tapi tidak diganggu oleh hutang.
Memilih Solusi Terbaik
Meskipun memiliki beberapa kekurangan, faktanya masih banyak yang menganggap mortgage adalah solusi dengan asumsi bahwa mereka memiliki kemampuan untuk membayar angsuran setiap bulan. Pada akhirnya semua kembali pada pilihan masing-masing. Jika hanya untuk memenuhi gaya hidup maka pertimbangkan kembali karena tidak semua gaya hidup harus dibeli. Memiliki rumah memang sebuah kebutuhan, namun ada banyak cara untuk mendapatkannya selain menggunakan mortgage.